Langsung ke konten utama

Perjalanan Pendidikan

 


    Di pagi yang cerah, Anggun bangun dengan semangat yang membara. Hari ini adalah hari pertama kuliahnya di IAIN Kediri. Setelah bertahun-tahun belajar dan berjuang, dia akhirnya mencapai tahap baru dalam hidupnya yaitu perkuliahan. Dengan hati yang berdebar, Anggun bersiap-siap untuk memulai perjalanan pendidikannya.  Saat Anggun tiba di kampus, dia langsung merasa kagum dengan dunia yang penuh semangat. Di mana-mana terlihat mahasiswa yang sibuk berjalan menuju ruang kuliah mereka, sambil tertawa dan berbincang dengan teman-teman sekelas. Ia melangkah menuju gedung kuliah, dengan berkas dan buku-bukunya yang baru.

    Di dalam ruang kuliah, Anggun bertemu dengan teman sekelasnya, Aldi. Mereka saling berkenalan dan langsung menjadi akrab.Aldi adalah seorang mahasiswa yang cerdas dan berpengetahuan luas. Ia dengan senang hati membantu Anggun dalam memahami materi perkuliahan. Setiap hari, Anggun dan Aldi menghadiri kuliah dan belajar bersama di perpustakaan. Mereka saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan akademik. Mereka juga sering mengadakan diskusi kelompok dengan teman-teman sekelas lainnya, membahas topik-topik yang sulit dan saling bertukar ide.

    Tidak hanya dalam kegiatan akademik, Anggun juga terlibat dalam berbagai kegiatan di kampus. Ia aktif dalam organisasi mahasiswa dan mengikuti berbagai kegiatan. Dalam mengikuti organisasi dan kegiatan kampus, Anggun belajar tentang kepemimpinan, kerjasama tim, dan pengembangan diri. Walaupun perkuliahan kadang menantang, Anggun tidak pernah menyerah. Ia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memahami materi, bertanya kepada dosen, dan mencari sumber belajar tambahan. Meskipun ada momen-momen di mana ia merasa kewalahan, Anggun selalu mendapatkan dukungan dari teman-temannya dan dosen-dosennya.

    Perjalanan perkuliahan Anggun berjalan dengan lancar. Ia berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan dan meraih gelar sarjana dalam bidang yang dicintainya. Lebih dari itu, Anggun mendapatkan banyak pelajaran berharga selama perkuliahan. Ia belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan ketekunan. Setelah lulus, Anggun merasa bangga dengan pencapaian dan perjalanan pendidikannya. Ia merasa siap untuk menghadapi dunia kerja dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkannya selama perkuliahan. Perjalanan pendidikan Anggun bukanlah hanya tentang memperoleh gelar, tetapi juga tentang pengalaman, pertumbuhan pribadi, dan persahabatan yang terjalin selama masa perkuliahan. Anggun menyadari bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam ruang kuliah.


Selasa, 14 Juni 2023


Lilis Adelia Rosidha 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...