Langsung ke konten utama

Filosofi Rubik Cube

Mengubah Masalah Menjadi Pelajaran Hidup 

Oleh : Muhammad Za'im An-Naufal


    Kadang sesuatu dalam hidup itu tidak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi kedepannya. Sebagai seorang manusia pastinya setiap hal yang kita alami itu adalah hal yang berharga, bahkan hal yang menurut kita sebagai manusia itu adalah hal yang buruk itu aslinya adalah berharga. Berharga sebagai kenangan atau pelajaran untuk kedepannya. Untuk menjadi manusia yang kuat akan segala macam masalah yang dimiliki patutnya kita selalu bersyukur, jangan karena saat diberi masalah, langsung berpikiran "Kenapa hal seperti ini terjadi padaku", kalau cara berpikir seperti itu, justru malah akan menambah beban dipikiran sehingga masalah pun tidak akan menemukan jalan keluar. Coba dengan cara memberi Motivasi kepada diri sendiri, seperti "Masalah seperti ini pasti bisa diselesaikan", atau mungkin bisa saling berbagi cerita dengan teman agar dapat dibantu menemukan solusi. Yang perlu dirubah adalah cara berpikir seorang manusia terhadap suatu masalah itu sendiri, berilah motivasi kepada diri sendiri untuk memberikan dorongan agar dapat berjalan dengan tenang lagi.

    Hidup ini diibaratkan seperti mainan "Rubik Cube" yang dimana perlu Langkah langkah yang tepat untuk mencapai Tujuan. Tetapi cara untuk menyelesaikannya bukan Hanya 1 tetapi ada banyak cara, didalam berbagai cara tersebut akan mengubah pola setiap permukaan Rubik (didalam hidup itu disebut pengorbanan), dengan pengorbanan itu tadi, hasilnya akan mendapat pola yang berbeda entah pola yang salah (Menambah masalah) atau yang benar (Menemukan solusi masalah). Dan juga jangan berhenti bergerak untuk melangkah maju kedepannya, Ambil resiko jika memang pemberani!, Tidak ada yang tidak beresiko didunia ini. Waktu akan terus bergerak sembari menjadi saksi atas progres yang sudah manusia jalani.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...