Langsung ke konten utama

TERSADAR OLEH KUTIPAN


Oleh : Ana Chabibatul F

Keberhasilan bukanlah milik orang pintar, keberhasilan adalah milik mereka yang senantiasa berusaha (BJ Habibie)

Di suatu sore, dibawah pohon rindang terduduklah pemuda yang memiliki cita-cita tinggi. Ia ingin menjadi seorang penemu yang hebat seperti idolanya, yaitu bapak BJ Habibie. Dia selalu berusaha dengan mencoba hal hal baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi masa kini. Sering juga ia mengikuti lomba-lomba dalam bidang teknologi, seperti membuat robotik, aplikasi dan lain sebagainya. Namun ia tidak merasa cukup handal karena ia sering gagal dalam beberapa perlombaan yang ia ikuti. 

Setelah sekian lama ia tersadar bahwa hari sudah semakin malam, lalu ia bergegas untuk pulang. Sesampainya ia dirumah, ia langsung kekamarnya. Sesampainya dikamarnya, ia menemukan sebuah kata-kata motivasi yang ia tempelkan didekat meja belajarnya. Kutipan ini berbunyai  “Keberhasilan bukanlah milik orang pintar, keberhasilan adalah milik mereka yang senantiasa berusaha (BJ Habibie)”. Seketika ia tersadar bahwa ia harus berusaha lagi agar mendapatkan apa yang ia impikan.

Setelah kejadian itu, ia semakin rajin untuk belajar dan memperluas wawasannya. Beberapa bulan kemudian ia berhasil memenangkan lomba pencipta aplikasi yang mempermudah orang awam untuk mempelajari teknologi masa kini. Tak disangka, ternyata apllikasi tersebut sangat bermanfaat dan berguna untuk banyak orang. Ia menyadari, ternyata keberhasilan bukan karena kecerdasannya namun karena ketekunannya dan kerja kerasnya yang membuat dia berhasil walaupun itu nampaknya mustahil baginya. Jangan malu untuk memulai semuanya, proses dari setiap orang untuk menggapai cita-cita nya berbeda-beda. Jadi jangan bandingkan prosesmu dengan proses orang lain itu harus sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...