Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Diam Bukan Berarti Tak Berarti

 "Diam Bukan Berarti Tak Berarti" Karya: Ana Chabibatul Firdausyah Di suatu sore yang teduh, seorang gadis bernama chacha duduk termenung di bawah pohon besar dekat rumahnya. Ia merasa lelah dan kecewa setelah beberapa kali mengalami kegagalan saat mengikuti lomba video kreatif dan konten digital. Meski sudah berusaha sebaik mungkin, hasilnya selalu saja belum memuaskan. Perlahan, rasa minder mulai menghampiri, ditambah dengan omongan orang-orang di sekitarnya yang kerap memberikan prasangka buruk padanya. Chacha ingat betul sebuah kutipan yang pernah ia baca, “Bahkan berdiam diri saja masih tidak selamat dari prasangka buruk manusia.” Ia tersenyum getir, karena merasa apa pun yang ia lakukan selalu saja ada komentar negatif. Bahkan saat memilih diam pun, tetap saja dianggap salah. Di tengah kegundahannya, chacha memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Di sana, ia menemukan sebuah catatan kecil yang dulu pernah ia tulis saat sedang termotivasi. Tertulis jelas di sana, “Batas ke...

Sepotong Senja Dan Semangkuk Maaf

 "Sepotong Senja Dan Semangkuk Maaf" Karya: A. Rayya Rizal Romli  Setiap senja, cahaya kekuningan menyelinap lewat jendela kamar, menyapu pigura berdebu yang menggantung di dinding. "Bapak dan Ibuk," bisikku pada foto usang itu. Sebelas tahun sudah suara tawa Bapak tak lagi mengisi rumah, hanya Ibuk yang bertahan di tengah rutinitas kami bertiga: aku, Adikku yang bersepeda ke sekolah pukul tujuh, dan Ibuk yang berjalan kaki ke tokonya yang sederhana. Rumah ini selalu terkunci rapat sejak pagi, sunyi dan dingin, seolah napasnya ikut menguap saat kami pergi.  Sepulang sekolah, aku sering menyendiri di kamar, menatap lemari kayu usang di sudut. Di sana tersimpan album foto Bapak dan vas bunga plastik peninggalan Bapak. Ibuk kerap duduk di depannya, melipat baju-baju bekas sambil bergumam, "Kalian harus jadi anak kuat. Jangan seperti Ibuk." Kalimat itu seperti kerikil di sepatu: mengganjal, tapi harus diinjak terus. Aku tahu maksudnya: kami harus berjuang. Tap...