Langsung ke konten utama

Hari Raya Idul Adha

 


Idul Adha dilaksanakan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan juga dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana seluruh kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Selain itu, Idul Adha juga dinamakan “Idul Qurban”  karena pada saat itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketaqwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim AS yaitu ketika beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail puteranya yang saat itu masih sangat kecil. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang gersang dan tidak tumbuh sebatang pohon, lembah itu sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorang pun. Akan tetapi, baik Nabi Ibrahim maupun isterinya Hajar, menerima perintah itu dengan ikhalas dan penuh tawakal karena pentingnya peristiwa tersebut adalah mengabadikannaya di dalam Al-Qur’an.

رَبَّنَاۤ اِنِّىۡۤ اَسۡكَنۡتُ مِنۡ ذُرِّيَّتِىۡ بِوَادٍ غَيۡرِ ذِىۡ زَرۡعٍ عِنۡدَ بَيۡتِكَ الۡمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيۡمُوۡا الصَّلٰوةَ فَاجۡعَلۡ اَ فۡـٮِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهۡوِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ وَارۡزُقۡهُمۡ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُوۡنَ

Artinya: Ya Tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagiaan keturunanku di lemabah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat ruamh Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagai manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rizki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim: 37)

Perintah berqurban sendiri berkaitan dengan kisah ketulusan dan totalitas dalam berqurban di dalam mengarungi kehidupan oleh Nabi Ibrahim dan puteranya, Nabi Isnail. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih puteranya, Ismail.

Pada saat itu, Nabi Ibrahim telah berusia senja dan Ismail mencapai usia remaja. Diceritakan, Nabi Ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya yaitu Nabi Ismail. Mimpi tersebut merupakan wahyu dari Allah SWT. Ketika terbangun dari mimpinya, Nabi Ibrahim merasakan kesedihan yang mendalam. Sebab, telah sekian lama terpisah dengan sang buah hati, beliau harus mengorbankan anaknya.

Allah telah menguji sejauh mana keta’atan Nabi Ibrahim sebagai seorang hamba yang beriman dan taat kepada Allah, dia harus melaksanakan perintah Allah. Nabi Ibrahim kemudian mendatangi Nabi Ismail dan meminta pendapatnya. Nabi Ismail justru meminta ayahnya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan  Allah kepadanya. Nabi Ismail berkata “Wahai ayahku, laksakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada,u. Engkau akan menemuiku insyaallah sebagai orang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Nabi Ibrahim lantas menangis karena mendengar penuturan dari anaknya. Nabi Ibrahim pun dengan ikhlas dan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang diperintahan Allah kepadanya. Namun, ketika hendak dilaksanakan, Allah mengganti Nabi Ismail dengan binatang domba.

Dengan demikian, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah melewati ujian keimanan tersebut. Domba yang menjadi pengganti Nabi Ismail untuk disembelih itulah menjadi asal mula melakukan ibadah qurban pada Idul Adha.

Hukum melaksanakan qurban wajib bagi yang mampu atau yang memiliki keluasan rizqi untuk berqurban. Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Kautsar ayat 1-2, “Sesungguhnya kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah”

Hari Raya Qurban diperingati selama 4 hari, yakni sejak magrib pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), dan disambung dengan 3 hari tasyrik yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.


Kediri, 10 Juli 2022


Muhammad Luqman Fanani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...