“KENDALIKAN
HIDUPMU, WUJUDKAN MIMPIMU”
Pada suatu ketika
terdapat seorang yang sedang duduk beristirahat setelah berkendara motor dari
tempat yang jauh. Ia melihat sebuah mobil yang teduh dan canggih di mana mobil
tersebut terdapat sebuah autopilot melintas. Ia berkata “Wah mobil itu sangat
bagus, kelihatannya teduh dan tidak
melelahkan untuk mengendarainya” ucapnya dalam hati. Dalam jeda waktu yang tidak banyak melintaslah
seorang pesepeda yang saling melihat kearah si pemotor. Si pesepeda “wah enak
ya sangat praktis sekali tidak perlu mengayuh sepeda untuk sampai tujuan,
jikalau aku punya motor pasti tidak melelahkan dan lebih cepat sampai tujuan
daripada memakai sepeda ini” ucapnya dalam hati.
Namun tidak tahu-menahu
hati seorang manusia yang susah ditebak. Penilaian setiap insan pun berbeda.
Iri dan dengki yang diibaratkan merupakan sebuah benih jika tumbuh di dalam
hati akan tumbuh menjadi seperti apa kalian pasti dapat membayangkannya. Hati
yang buruk pasti mempengaruhi aspek-aspek lainnya. Hati yang buruk yang lain
pun akan buruk. Bahkan perbuatan baik seseorang dimatanya yang hatinya sudah
ditumbuhi iri dan dengkipun akan terlihat buruk. Melihat orang lain sukses
seharusnya mengapresiasi dan menjadi motivasi untuk diri sendiri. Mengutip dati
perkataan Epictus “Tidak ada hal besar yang tercipta secara tiba-tiba”.
Bagaikan Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, begitu pula manusia tidak
dapat disempurnakan tanpa percobaan (Seneca).
Daripada berfokus hal
lain yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri seperti materi orang lain,
perkataan yang menyakitkan, penilaian orang lain yang tidak mendasar, lebih
baik berfokus pada apa yang bisa dikontrol oleh diri sendiri seperti ambisi,
imajinasi, akhlak, ikhtiar, menerima perkataan menyakitkan menjadi motivasi sehingga
dapat mendapat ketenangan sejati. Berandai-andai atau berimajinasi ketika memiliki sesuatu yang lebih baik dari
yang dimiliki saat ini merupakan hal
yang pasti pernah dirasakan setiap orang. Seperti kata pepatah “jika
mimpi itu membuatmu maju kenapa kamu takut jatuh”. Mengutip kata dari Seneca
“Kita lebih sering takut daripada terluka dan kita lebih menderita dalam
imajinasi daripada dalam kenyataan”. Kekuatan imajinasi adalah senjata yang kuat
dan dimiliki setiap insan. Semua angan-angan jika dipikirkan akan berubah
bentuk menjadi rencana, rencana jika
diucapkan berubah bentuk menjadi komitmen dan ketika komitmen dilakukan akan
berubah menjadi kenyataan.
.
SESEORANG YANG SETIAP
HARINYA MEMBUANG WAKTU TIDAK SADAR JIKA IA MELEMAH SETIAP HARINYA

Komentar
Posting Komentar