Langsung ke konten utama

KENDALIKAN HIDUPMU, WUJUDKAN MIMPIMU


“KENDALIKAN HIDUPMU, WUJUDKAN MIMPIMU”


by : Musafa

Pada suatu ketika terdapat seorang yang sedang duduk beristirahat setelah berkendara motor dari tempat yang jauh. Ia melihat sebuah mobil yang teduh dan canggih di mana mobil tersebut terdapat sebuah autopilot melintas. Ia berkata “Wah mobil itu sangat bagus, kelihatannya teduh dan tidak  melelahkan untuk mengendarainya” ucapnya dalam hati. Dalam  jeda waktu yang tidak banyak melintaslah seorang pesepeda yang saling melihat kearah si pemotor. Si pesepeda “wah enak ya sangat praktis sekali tidak perlu mengayuh sepeda untuk sampai tujuan, jikalau aku punya motor pasti tidak melelahkan dan lebih cepat sampai tujuan daripada memakai sepeda ini” ucapnya dalam hati.

Namun tidak tahu-menahu hati seorang manusia yang susah ditebak. Penilaian setiap insan pun berbeda. Iri dan dengki yang diibaratkan merupakan sebuah benih jika tumbuh di dalam hati akan tumbuh menjadi seperti apa kalian pasti dapat membayangkannya. Hati yang buruk pasti mempengaruhi aspek-aspek lainnya. Hati yang buruk yang lain pun akan buruk. Bahkan perbuatan baik seseorang dimatanya yang hatinya sudah ditumbuhi iri dan dengkipun akan terlihat buruk. Melihat orang lain sukses seharusnya mengapresiasi dan menjadi motivasi untuk diri sendiri. Mengutip dati perkataan Epictus “Tidak ada hal besar yang tercipta secara tiba-tiba”. Bagaikan Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, begitu pula manusia tidak dapat disempurnakan tanpa percobaan (Seneca).

Daripada berfokus hal lain yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri seperti materi orang lain, perkataan yang menyakitkan, penilaian orang lain yang tidak mendasar, lebih baik berfokus pada apa yang bisa dikontrol oleh diri sendiri seperti ambisi, imajinasi, akhlak, ikhtiar, menerima perkataan menyakitkan menjadi motivasi sehingga dapat mendapat ketenangan sejati. Berandai-andai atau berimajinasi  ketika memiliki sesuatu yang lebih baik dari yang dimiliki saat ini merupakan hal  yang pasti pernah dirasakan setiap orang. Seperti kata pepatah “jika mimpi itu membuatmu maju kenapa kamu takut jatuh”. Mengutip kata dari Seneca “Kita lebih sering takut daripada terluka dan kita lebih menderita dalam imajinasi daripada dalam kenyataan”. Kekuatan imajinasi adalah senjata yang kuat dan dimiliki setiap insan. Semua angan-angan jika dipikirkan akan berubah bentuk menjadi  rencana, rencana jika diucapkan berubah bentuk menjadi komitmen dan ketika komitmen dilakukan akan berubah menjadi kenyataan.

.

SESEORANG YANG SETIAP HARINYA MEMBUANG WAKTU TIDAK SADAR JIKA IA MELEMAH SETIAP HARINYA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...