Langsung ke konten utama

Bahagia Itu Sederhana


"Bahagia Itu Sederhana"




Karya: Salwa Agus Tiara 

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Awan. Dia bukan anak orang kaya, rumahnya sederhana, dan hidup pun seadanya. Tapi Awan selalu merasa cukup dan hidup bahagia bersama ibunya. Setiap pagi, dia membantu ibunya menyapu halaman sebelum berangkat sekolah. Sepulang sekolah, dia bermain di sungai bersama teman-temannya, berlari-lari di sawah, atau sekadar duduk di bawah pohon sambil menikmati angin sepoi-sepoi.

Suatu hari, seorang lelaki dari kota datang ke desa itu. Ia memperhatikan Awan yang tertawa lepas sambil berlarian di tengah hujan. Dengan heran, lelaki itu bertanya, “Nak, apa yang membuatmu begitu bahagia?”Awan tersenyum lebar. “Aku nggak tahu, Om. Aku cuma merasa senang bisa bermain, makan bersama keluarga, tidur nyenyak di malam hari, itu sudah cukup buatku.”

Lelaki itu terdiam dan merenungi kehidupannya. Selama ini dia selalu bekerja keras di kota, mengejar uang, dan kesuksesan. Namun, dia selalu merasa ada yang kurang di dalam hidupnya. Melihat Awan, ia baru sadar bahwa bahagia itu ternyata tidak perlu dicari terlalu jauh. Bahagia bukan hanya soal uang dan jabatan, namun soal bagaimana kita menikmati momen kecil di tengah kesederhanaan.

Bahagia itu sederhana. Sesederhana kita mensyukuri apa yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...