"Bahagia Itu Sederhana"
Karya: Salwa Agus Tiara
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Awan. Dia bukan anak orang kaya, rumahnya sederhana, dan hidup pun seadanya. Tapi Awan selalu merasa cukup dan hidup bahagia bersama ibunya. Setiap pagi, dia membantu ibunya menyapu halaman sebelum berangkat sekolah. Sepulang sekolah, dia bermain di sungai bersama teman-temannya, berlari-lari di sawah, atau sekadar duduk di bawah pohon sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Suatu hari, seorang lelaki dari kota datang ke desa itu. Ia memperhatikan Awan yang tertawa lepas sambil berlarian di tengah hujan. Dengan heran, lelaki itu bertanya, “Nak, apa yang membuatmu begitu bahagia?”Awan tersenyum lebar. “Aku nggak tahu, Om. Aku cuma merasa senang bisa bermain, makan bersama keluarga, tidur nyenyak di malam hari, itu sudah cukup buatku.”
Lelaki itu terdiam dan merenungi kehidupannya. Selama ini dia selalu bekerja keras di kota, mengejar uang, dan kesuksesan. Namun, dia selalu merasa ada yang kurang di dalam hidupnya. Melihat Awan, ia baru sadar bahwa bahagia itu ternyata tidak perlu dicari terlalu jauh. Bahagia bukan hanya soal uang dan jabatan, namun soal bagaimana kita menikmati momen kecil di tengah kesederhanaan.
Bahagia itu sederhana. Sesederhana kita mensyukuri apa yang ada.

Komentar
Posting Komentar