Langsung ke konten utama

Petualangan Di Tengah Hujan

"Petualangan Di Tengah Hujan"




By: Firda Khoirilatul Hidayah


        Sedikit cerita saya mengenai petualangan saat hujan mengguyurku ketika perjalanan pulang kerumah. Suatu sore ketika pulang kuliah, hujan mengguyur beberapa daerah yang aku lewati ketika perjalanan ke rumah. Awalnya dari kampus aman-aman saja tp beberapa tanda-tanda akan turun hujan sudah mulai tampak, bahkan ada beberapa pengendara yang sudah memakai jas hujan. Namun, aku tetap melanjutkan perjalanan sampai hujan itu mulai terasa cukup deras. Sekitar sudah setengah perjalanan yang aku lewati, hujan sudah mulai mengguyur deras dan aku berhenti sebentar untuk memakai jas hujan. 
           Keseruan yang aku alami saat hujan itu adalah ketika air hujan yang menggenang dan banyak macam pengendara yang lewat, aku serasa seperti bermain air atau bermain air mancuran. Karena suasana saat itu bercampur antara seru dan emosi juga, karena kadang pengendara lain itu tidak mengerti sikon. Seharusnya saat ada genangan air itu kecepatannya agak dikurangi, tp malah ada beberapa pengendara lain itu menggunakan kecepatan yang lumayan tinggi. Jadi, kesannya seperti mandi-mandian. Nah pengalaman yang dapat  saya ambil dari kejadian hujan adalah saat perjalanan sudah mulai dekat dengan rumah saya, tiba-tiba kendaraan depanku mulai menggunakan kecepatan pelan. Apalagi saat itu kendaraan didepanku merupakan kendaraan beroda empat semua bahkan ada kendaraan besar juga. 
            Perasaan saya saat itu "ini udah mulai deket rumah kok malah macet banget" suara hatiku yang agak emosi karena sudah lama diguyur hujan. Dan kondisi jalan saat itu sangat menggenang banget, tp bukan banjir. Soalnya rata-rata area jalan yang menggenang itu karena jalannya nggk rata, ada yang agak tinggi ada juga agak rendah. Nah yang rendah itu biasanya saat hujan menggenang airnya. Lalu disitu saya memiliki keinginan untuk menyalipnya kan, tiba-tiba saat saya mau menyalip ternyata ada motor yang lebih dulu menyalip dan ternyata ketika motor itu menyalip denga melewati kondisi jalanan yang menggenang itu, malah mengguyur pengendara lain. 
            Karena menyalip selalu menggunakan kecepatan tinggi, alhasil mengguyur. Nah, dari situ saya berfikir, "oh ternyata pengendara dengan kendaraan roda empat itu pelan soalnya ada air yang menggenang ini to" suara batinku. Jika dibayangkan saja apabila kendaraan roda empat itu menggunakan kecepatan tinggi maka dapat merugikan pengendara lain, apalagi saat itu ada pengendara yang tidak memakai jas hujan karena kondisi hujan sudah mulai reda. Itu tadi sekilas cerita kejadian dalam beberapa saat, tp memiliki beribu-ribu pelajaran yang dapat diperoleh yaitu pertama kita tidak boleh berasumsi tentang orang lain tanpa mengetahui konteks yang sebenarnya terjadi, kedua mengenai pentingnya berhati-hati dalam berkendara, terutama saat kondisi jalan tidak baik atau cuaca tidak mendukung, ketiga pentingnya mengahrgai keselamatan orang lain dalan beekendara, keempat betapa pentingnya kesabaran dan pengendalian emosi dalam menghadapi situasi yang tidak terduga . Demikian, cerita tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Rumah Kita

 "Indonesia Rumah Kita" Karya:  Vicky Auwalinda      Indonesia bukan hanya sebuah nama di peta dunia. Ia adalah denyut nadi yang mengalir dalam tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, dan tanah yang menjadi tempat berpijak serta beristirahat. Indonesia adalah rumah, tempat kita lahir, tumbuh, belajar, dan bercita-cita. Rumah ini mungkin tidak selalu sempurna. Ada saat-saat ia goyah, diterpa badai perpecahan, bahkan retak oleh ego dan kesalahpahaman. Namun, bukankah rumah sejati adalah tempat di mana kita belajar memperbaiki, bukan meninggalkan? Indonesia adalah rumah yang tidak boleh kita abaikan, karena di sinilah akar dan masa depan kita tertanam.         Di rumah bernama Indonesia, kita menemukan beragam bahasa, budaya, adat, dan agama. Semua itu ibarat perabotan yang berbeda bentuk, warna, dan fungsi, tetapi justru membuat rumah semakin indah dan lengkap. Kita tidak perlu sama untuk bisa bersatu, cukup saling memahami bahwa perbeda...

BERPUISI DENGAN DENDAM

 "BERPUISI DENGAN DENDAM" Karya :Farisna Amalia K Puisi ini bermula pada keheningan malam Saat udara dingin mendekap tubuh lalu terdiam. Hingga, Terbentang sebuah pemikiran mendalam Akan kenangan-kenangan kelam yang di genggam Menyelimuti tubuh dengan tajam, kejam, dan menikam. Mata terpejam tak bergerak Menyempurnakan ribuan potongan kecil di benak Yang terus-menerus mendobrak, bergejolak,  dan memberontak tanpa ampun menyerbu hingga meledak, dan menyeruak. Bibirku kelu untuk mengungkapkan, Hanya perasaan yang mampu untuk mendefinisikan. Ingin ku ulang, Namun, semua hanya angan yang tertahan di pikiran. Sampai pada akhirnya aku disadarkan oleh kenyataan, Semua yang berakhir tak akan pernah terulang, Semua hanya tinggal serpihan yang terkenang, Meninggalkan jejak yang menyesakkan.

Abadi

 Abadi   By : Indy Deciavani Marifatus S Tentang sosok yg tiba tiba datang, menetap, lalu pergi. Aku tidak tau harus memulai cerita ini darimana. Mungkin dari pertama kali kita bertemu ya? kita sebut aja "my first love". Awal perkenalan kita memang singkat. Jujur saja, aku jatuh cinta padamu karna rambutmu yg sangat lucu itu. Entah kenapa setiap kamu berlari, rambut mu bisa seperti "twing - twing" hehe... itulah yg membuat aku tertarik padamu. Aku pikir perasaan ini ngga akan lama, tetapi aku salah.  Semakin hari aku melihatmu, aku semakin jatuh cinta padamu, hingga aku berasumsi bahwa kamu adalah milikku. Tibalah hari dimana pertama kali aku bisa bermain denganmu, hari dimana aku pertama kali merasakan dibonceng sama kamu. Jujur disitu rasanya campur aduk antara senang tetapi juga deg deg an, karna aku belum pernah merasakan hal sekecil ini yg bisa buat aku bahagia, terlebih dari orang yg aku sayang. Dari situ lah kita menjadi semakin dekat, dan tibalah di hari ...